header-photo

Anak alergi, orang tua jadi kèki

Alergi pada anak bener-bener bikin orang tua jadi kèki. Apalagi si Ibu yang ngurus jadwal makanannya tiap hari. Jadi pusing tujuh keliling buat muter otak mikir menu berbeda dengan bahan makanan yang tebatas cuma itu-itu aja.

Belum lagi jadwal minum obatnya yang beruntun, tiga kali sehari, bikin si mak juga cari seribu cara buat merayu si kecil. Ada kegiatan tambahan lainnya kalo minum obatnya gak berhasil masuk ke tenggorokan dengan mulus, hehehe... yaitu berurusan dengan muntahnya si kecil (mengingat lihainya si Nessa muntahin obat terutama yang berbentuk sirup).
Rempong banget kan?? Sebenernya dari kerempongan itu, yang paling berat yaitu bingung. Bingung cari obat alerginya kemudian juga bingung cari cara nenangin si Kecil kalo gatelnya mulai muncul di kulit (model alerginya si Nessa itu semacam bentol merah-merah kayak biduran gitu, trus bisa keluar di semua bagian tubuh dia.kalo uda bentolnya keluar, yang bisa kita lakuin cuma kasih obat pengurang gatal dan juga kasih bedak)

Awalnya kita mah gak tau kalau si Nessa ini kena alergi karena keluhan awalnya yaitu perutnya sakit dan juga diare. Kita kira ya emang si Nessa kena diare aja. Di waktu dia diare, badannya pun demam. Kita masih bisa kasih pertolongan pertama pakai zinckid & l-bio buat ngobatin diarenya, kemudian kasih bodrexin buat nurunin panasnya. Yang bikin kita bingung, setelah seminggu sakit, bukannya sembuh malah dikulit Nessa muncul bentol-bentol merah yang bikin dia nangis terus karena ga tahan gatalnya. Kalau urusan gatal, emang kita masih belum pernah ngadepin, jadi langsung aja dibawa ke dokter kesayangan, Prof. Ranuh (jl. Srikana). Prof. Ranuh pun langsung bilang kalau Nessa kena alergi makanan, salah 1 tandanya ya bentol merah itu. Dari penjelasan Prof. Ranuh, alergi ini bukan menyerang kulit, yang diserang alergi ini yaitu organ dalam tubuhnya. Ngeri juga dengernya.. Jadi gejala diare, demam, sakit perut, sakit kepala, dan juga batuk adalah runtutan alergi makanan yang satu ini. Setelah diminta cerita makanan apa saja yang dia makan akhir-akhir ini, maka Prof. Ranuh mendiagnosis kalau Nessa memang alergi makanan dan diminta menjauhi telur, ayam, udang & olahannya, coklat, dan juga makanan instan.. ya Allah, waku denger itu semua, rasanya lemes banget, trus anakku dikasih makanan apa??? Huaaaaa....

Perjalanan kita cukup panjang,ngadepin alerginya Nessa yang sering kambuh, sekitar 3 s.d 4 bulanan. Belum sembuh alerginya, Nessa dapet gusi bengkak di bagian gigi depannya. Gusi itu berisi nanah kata bu Sari, ketua RTku, yang berprofesi sebagai dokter spesialis gigi. Bu sari kasih resep amoxilin dan buffect. Sayangnya ternyata setiap habis minum obatnya, bentol merahnya keluar. Sampai dengan 3 hari baru kita semua sadar kalau bentol merah itu ga muncul saat aku kelupaan kasih obat ke Nessa. Berarti  ada yang salah dengan salah satu obat itu. Amoxilinnya ga aku minumin ke Nessa dan bentol merahnya gak keluar. Setelah tau penyebabnya, aku langsung konfirmasi ke Bu Sari. Ternyata Bu sari langsung bisa mendiagnosis bahwa nessa punya alergi telur. Alhamdulillah obatnya diganti dan bentol merahnya juga ga muncul lagi.

Yang lebih bikin senang yaitu kita dapat info berharga dari seorang ibu yang duduk disebelah meja kita. Ibu itu mendengarkan percakapan telepon saya dengan bu sari.

Beliau bilang bahwa beliau dapat info tentang alergi dari seorang dokter lulusan Jerman. Alergi bisa di sebabkan oleh debu. Jadi stop penggunaan kemoceng di rumah, di lap basah aja debu yang dirumah. Kalau bisa jangan disapu, langsung di pel aja lantai rumahnya (kalo yang satu ini ga bisa ninggalin =D). Stop pemakaian pelembut maupun pewangi sewaktu mencuci baju. Jangan pakai kapur barus bentuk apapun di almari pakaian.

Alhamdulillah setelah kita stop pemakaian softener, Nessa bisa maka telur dan ayam lagi. Tidak hanya  itu, tiap pagi Nessa minum gingseng korea dan juga kunyit bubuk yang udah dikapsul.

Buat para mak-mak, silahkan coba tips ini. Semoga bisa berhasil menanggulangi alergi yang di derita khususnya alergi pada anak kecil.

Review Produk : LeapPad 2

Dengan berembel-embel pad, produk ini menjadi ramai dibicarakan di internet dengan mengusung tema "gadget edukasi untuk anak-anak usia 3-9 tahun". Dari berbagai review yang membandingkan produk LeapPad produksi dari LeapFrog dengan InnoTab keluaran Vtech (kalo yang sering masuk ke early learning center/mothercare pasti ga asing dengan nama-nama produsen mainan tersebut), akhirnya pilihan jatuh ke LeapPad 2. Kenapa kita pilih LeapPad 2? Dibandingkan dengan InnoTab, LeaPpad 2 punya memori internal yang lebih besar, selain itu LeapPad juga dilengkapi dengan camera. 

Setelah browsing sana-sini cari penjual LeapPad, baru nyadar ternyata info LeapPad 2 ada di hape yaitu dari sms center Eaarly Learnig Center yang promo produk LeapPad 2. Hehehe.. 

Ekspektasi untuk produk LeaPpad 2 ini sangat tinggi, jadi waktu tau fitur yang ditawarkan tidak begitu bagus (dibandingkan dengan gadget yang sudah kita punya =D *baca postingan "gadget kita"), maka kita, terutama aku, jadi begitu merasa kecewa. 
Kenapa nih kita kecewa? Ada banyak alesan. Silahkan dibaca baik-baik sebelum beli yah:  

1. Body LeapPad yang gede dan lumayan berat bikin susah si kecil buat bawa kemana-mana. Mau dikasih tali buat digantungin dileher juga kasian lehernya anakku. Mau dibawa di tas maknya, mak nya ogah juga, secara berat dan bentuknya yang ga mobile banget (dibanding PSP, nitendo DS, atau bahkan sama gadget android keluaran china seperti yang dipake emaknya sekarang ini).  

2. Kualitas kamera LeapPad yang cuma 2 MP, bikin Nessa ga puas. Secara dia pegangnya iPhone, iPad, BB bold 9000, dan samsung galaxy SIII. Kamera LeapPad kalah jauh sama kameranya android lenovo P700i.  

3. Tingkat sensifitas layar LeapPad sangat rendah. Kalau bisa dibilang kurang oke dibanding dengan gadget android sekarang ini.  

4. Resolusi layarnya kurang tinggi.  

5. MP3 yang ditawarkan LeapPad ternyata hanya bisa diisi dengan MP3 keluaran dari LeapPad itu. Tentunya MP3 yang disediakan di situsnya LeapPad adalah lagu-lagu berbahasa inggris (yang anakku ga pernah denger lagunya) dan ga gratis sodara! Bayarnya sekitar $25 per album.  

6. LeapPad itu ada aplikasi bawaannya yang bisa didapat setelah kita daftar di situs LeapPad.aplikasi ini adalah aplikasi standar seperti paint, dan making video gitu.  

7. Pemilik LeapPad harus membeli cardtrigde game, kalau ingin punya games tambahan di LeapPadnya. Gamesnya macem-macem seperti cars, atau barbie. Sekedar info aja, harga per cardtridge adalah $25.  

Dengan 7 alesan diatas, kita nyesel sih beli LeapPad 2.

Gadget Kita

Jadi orang tua jaman sekarang, susah kalau udah berurusan sama yang namanya gadget. Nessa, Si Kecilku yang umurnya 3,5 tahun, bisa dibilang sangat mahir mengutak-atik semua gadget yang dipunyai Ibu Bapaknya. Dia bisa buka-buka semua aplikasi di iPhone, iPad, bahkan juga Blackberry.. Mau foto-foto, dia bisa. Mau rekam suaranya waktu nyanyi, dia juga handal. Mau muter MP3 lagu Korea kesukaan Ibunya, dia mahir sekali.. 

Dengan semua keahlian yang dia miliki, jadi suka rebutan gadget sama si Nessa. =D
Kalau lagi ga dipake mah oke-oke aja dipinjem dan dipake mainan sama Nessa. Tapi gemes juga kalau lagi ada kepentingan yang berhubungan dengan gadget itu dan dia maksa buat make gadgetnya.

Bermaksud buat kasih dia mainan biar ga berantem sama bapaknya rebutan iPhone, maka kita sepakat buat beliin dia iPhone aspal pabrikan China!! Harganya dulu 800rb. Waktu itu masih ga musim android kayak sekarang. Jadi harga handphone masih lumayan tinggi. Kalau sekarang harga android tiap merk bersaing ketat, dengan uang kurang dari 3jt ajah, kita bisa dapet android 4.3" dengan fitur yang sudah bagus. Jadi intinya sekarang nyesel beliin dia iPhone aspal itu.. =D

Waktu iPad 3 keluar dipasaran, bapaknya Nessa yang "gila apple" langsung browsing-browsing buat cari penjualnya di kaskus. Setelah dapet, uang ditransfer, dan 1 hari kemudian apple 3 uda ada dirumah. Setelah ada iPad, rebutan iPad pun berlangsung secara terus menerus (lebay banget nih... Hahaha). Si Ibu muter-muter di mbah Google dan menemukan gadget khusus buat anak kecil (3-9 tahun). Menarik sekali liat reviewnya.. Nama gadget itu, LeaPad keluaran dari Leapfrog, produsen mainan anak. Tapi review-nya ntar yah di postingan khusus.. Be sure to read the post before you decide to but it!! =D

Baru beberapa hari ini, si Bapak berulah lagi. Hubby beli samsung galaxy S3 CDMA. Hadeeehhh... Bapak ini laper banget matanya kalau liat gadget baru. 

Kata Mbah Kakungku (my dearest GrandPa), sebagai orang tua, kita harus mengikuti jaman, tapi tetep harus membuat batasan-batasan buat anak-anak kita sesuai dengan jamannya. Belum tentu peraturan-peraturan yang diterapin waktu kita kecil, bisa masuk dan efektif buat si Kecil kita sekarang. Pemikiran Mbah Kakung itu jadi pertimbangan aku kasih kebebasan si Nessa buat menikmati semua gadget yang dipunyai sama orang tuanya tapi tetep kita kasih dia aplikasi-aplikasi yang sesuai dengan umurnya dia.

Rating Drama Korea (versi aku yah..)


      Setiap K-drama yang aku tonton punya kesan masing-masing. Ada yang bikin termehek-mehek sampe sesek gak karuan, ada yang sedang-sedang aja, bahkan ada juga yang ga nyentuh emosional aku. Semua ini tentunya ga lepas dari berbagai macam faktor seperti:
      
      1. Tema cerita yang menarik.
      Dengan tema cerita yang menarik dan orisinil, maka akan membuat drama yang kita tonton menjadi drama yang menarik juga.
           
           2. Plotnya oke.
Plot yang jelas dan konsisten dari suatu cerita akan membuat drama yang ditonton lebih mudah dipahami. TIap drama memiliki plot yang berbeda yaitu plot seperti plot maju maupun plot campuran (dengan menampilkan cerita dimasa lalu).
Selain itu, menurut aku, cerita yang memiliki klimaks, anti klimaks dan juga penyelesaian masalah, akan membuat penonton merasakan tingkatan emasional yang berubah-ubah dalam setiap fase cerita. Tentunya apa yang dirasakan penonton drama akan lebih terasa emosional ketika cerita drama mencapai titik klimaks. Penonton pun akan merasakan bagaimana intensnya suatu cerita dalam titik ini. Ketika cerita berada di titik anti klimaks, penonton akan merasakan tensi emosional menjadi lebih santai dibandingkan sewaktu di titik klimaks. Akhirnya pada titik penyelesaian masalah, penonton pun akan merasakan “kelegaan” yang luar biasa melihat bagaimana akhirnya suatu konflik yang ada di drama bisa terselesaikan. Meskipun kadang penyelesaian dari suatu cerita dibuat “mengambang” sedemikian rupa agar penonton bisa membuat akhir drama sesuai apa yang diinginkan.
Tapi jujur saja, aku tidak begitu menyukai akhir cerita yang “mengambang”.
  
           3.  Penokohan yang kuat.
Penokohan yang bagus oleh tokoh-tokoh yang terlibat dalam drama, baik itu tokoh protagonist (tokoh yang baik) maupun tokoh antagonis (tokoh yang jahat)akan memunculkan keseimbangan cerita suatu drama.
Selain itu, bagaimana tokoh utama dan tokoh bawahan berakting dan memunculkan karakter masing-masing akan membuat cerita drama semakin kuat dan menarik.
  
           4. Setting cerita
Semua yang berhubungan dengan tempat, waktu dan suasana dari cerita drama. Setting yang menarik dan bagus akan membuat penonton merasakan cerita secara utuh. Bahkan kadang bisa membuat penonton, seperti aku, menginginkan untuk bisa ada dan merasakan bagaimana jika aku bisa berada di setting drama tersebut.. *EdisiTerlaluMenghayatiNontonDrama

Oia, sekedar informasi aja. Kalau temen-temenku yang lain pada beli DVD untuk nonton drama Korea, dengan kualitas yang bisa dibilang ga terlalu bagus, maka aku lebih milih buat ngeluarin uang lebih dengan beli HDD dan beli file-nya =D. Menurut aku, kalau file drama yang aku tonton kualitasnya bagus baik audio maupun visualnya, maka aku lebih puas tentunya.. *hahaha.. rewel kan!!
 
Rewel banget yah.. Banyak aspek yang aku nilai secara obyektif untuk bikin rating dari setiap drama =D. Silahkan diliat K-Drama Rating versiku yah..

  •  Secret Garden :   
Drama ini berisi bercerita tentang kerja keras sebagai stunt woman, unsur komedi juga ada di drama ini, dan yang paling menggelikan adalah cerita tentang bagaimana seseorang bisa tertukar jiwanya ketika badan mereka terkena air hujan.                                                                                                 Penokohan di Secret Garden juga sangat kuat. Tokoh sentral protagonis sangat mendominasi. Tokoh sentral antagonis hanya dimunculkan sedikit sekali, itupun hanya sebagai pihak ketiga dalam kisah percintaan Hyun Bin dan Ha Ji Woon.     Plotnya adalah plot maju dan konsisten. Terdapat klimaks, anti klimaks dan penyelesaian dalam drama ini. Emosi penonton pun diajak untuk berroler coaster saat melihat drama ini.                                                                         Keunggulan setting drama ini adalah setting tempat dimana tempat-tempat yang digunakan untuk pengambilan gambar merupakan tempat-tempat yang bagus seperti petite france. Yang paling berkesan adalah rumah si Hyun Bin, arsitekturnya unik dan juga bagus. Bikin aku pingin pergi mengunjungi lokasi-lokasi syutingnya Secret Garden.



  • My Girlfriend Is Gumiho  : 
Drama ini bercerita tentang bagaimana seekor siluman rubah berekor 9, Gumiho, yang keluar dari sebuah lukisan dan hidup sementara dianata manusia. Gumiho bertemu seorang pemuda, yang diperankan Lee Seung Gi. Pemuda inilah yang menjaga dan mengajari Gumiho ini bagaimana caranya menjalani hidup sebagai seorang manusia. Hubungan mereka akhirnya menjadi hubungan percintaan. Bagian yang menyedihkan adalah ketika Gumiho sudah harus kembali ke alamnya sendiri dan berpisaah dari Lee Seung Gi.                                                                             Plot drama ini adalah plot maju.                                                    Penokohan tokoh sentral antagonis dimunculkan sebagai seorang pemburu siluman yang membahayakan kelangsungan hidup si Gumiho. Sayang sekali, menurut aku tidak ada yang spesial dalam setting dalam drama ini.    







Kalau Bisa Ke Korea Lagi, Aku Pingin ...



Ngarep banget bisa balik lagi ke Korea Selatan, tentunya berlama-lama di Seoul apalagi pas musim semi, cherry blossom. =D
Cari hostel di daerah tengah kota Seoul.. Kalo aku bisa ke Korea lagi, aku pingin ngelakuin ini:

  1. Muter ke Gyeongbokgung Palace lagi
  2. Namdaemun Market
  3. Makan Jajangmyeon
  4. Nongkrong di café buat beli Americano.. Hehehe.. Btw, di Seoul banyak banget café yang tersebar di setiap jalan yang aku lewatin. Bikin mupeng..
  5. Jalan-jalan ke Kampung rumah tradisional Korea, Hanok, di Namsangol (Seoul)
  6. Makan fish cake!!
  7. Makan Jjinbang (bakpao isi kacang merah) lagi
  8. Beli kimbab lagi..
  9. Ke Myeongdong lagi..
  10. Naik Public Transportationnya Korea
  11. Duduk-duduk di pinggir Hang River
  12. Jalan-jalan di pinggir Sungai Cheonggecheon
  13. Ke lokasi-lokasi syuting drama yang aku suka.. (hahaha.. Ngarep banget kalo ini!!!)
  14. Ke Nami island, menikmati name island lebih lama. Kalo ke Nami island, pinginnya pas autumn.. =D
  15. Ke Busannn

Korea - Summer Holiday - Day 8 (See u soon, Korea..)

25 AUG : INCHEON - SINGAPORE - SURABAYA

Hari Sabtu ini, hari terakhir kita di Seoul.. Hiks..
Sebenernya masih belum puas, soale ga dapet waktu yang cukup buat jalan-jalan dan menikmati kota Seoul. Tapi gimana lagi, emang jatah travellingnya sampe hari ini aja..

Flight kita menuju Singapore itu jam 08.00, jadi jam 05.00 kita uda harus check out dari hotel. Sehari sebelumnya, kita sampe hotel uda jam 22.00 trus packing. Sampe jam 24.00, mata uda ga kuat lagi. Packing si stop dan rencana dilanjutkan jam 03.00 dinihari sodara-sodara!!!

Untungnya pas jam 03.00 mata bisa melek, melanjutkan packing. Jam 04.00 bangunin hubby, nyuruh mandi dan siap-siap. Jam 04.30, berusaha sekuat tenaga untuk bangunin si Nessa dan maksa buat mandiin dia.. *maapin ibu & bapak ya, sayang.. Setelah semua uda siap, tinggal sholat shubuh ajah. Trus ngumpul di lobby sambil bawa koper gede..

Sampe di lobby, ternyata diluar ujan deres, tapi ga masalah karena bis uda diparkir didepan pintu lobby hotel. Cuma ya itu, agak dingin semriwing gitu udaranya. Selse masukin semua koper, rombongan berangkat menuju INCHEON. Ditengah perjalanan, si fotografer kita selama di Korea, namanya Alex, mulai membagikan foto yang uda dicetak sama dia. Yang bikin kita agak kaget adalah waktu si tour guide kita, si Cathy bilang ke rombongan untuk membeli semua foto yang di kasih Alex. Sebenernya nominal uang untuk bayar foto itu yah lumayan gede kalo di kurskan rupiah. Keluarga kecilku (Nessa, aku & hubby) mengeluarkan uang 100.000 won buat foto itu (sekitar Rp 900.000 untuk 20 lembar foto). Kita mikirnya ga masalah itung-itung bantuin Alex. Alex itu very helpful selama perjalanan kita di Korea. Tapi ya berasa kalo si Cathy itu agak maksa kita buat beli fotonya. Unfortunately, guide kita yang dari Indonesia ga berbuat apa-apa waktu itu.. 

Setelah perjalanan yang kurang mengenakkan karena unsur paksaan itu, kita diajak untuk mampir ke resto setempat di deket bandara untuk makan mie udon yang berkuah. Aku uda ga doyan makanan aneh-aneh, aku uda kangen sambel terasi.. Di tempat mie udon itu, ada toko souvenir makanan dan souvenir barang-barang gitu. Untuk oleh-oleh makanan, ada dilantai 2. Untuk oleh-oleh yang berupa barang-barang, ada dilantai 1. Waktu itu, kita ga bisa nemuin tempat souvenir yang dilantai 1. Padahal kita mau lihat-lihat dan beli kalau memeang ada yang lucu dan harganya cocok. Waktu uda mau berangkat, si Adekku Kiki bawa souvenir boneka Korea gitu. Dia baru beli di toko souvenir dan dia kasih tau kita kalo toko souvenirnya ada diluar gedung tempat kita makan tadi.. Hehehehe.. Kebodohan..

Ga seberapa lama kita naek bus, kita uda sampe di Incheon. Setelah check in, kita semua masuk ke imigrasi. Di depan pintu itu, si Cathy kasih salam perpisahan. Si Alex juga kasih salam perpisahan buat kita semua.. Such a sweet moment.. Hahaha... Dari imigrasi, kita naik monorail, pindah terminal, kemudian kita cari gate kita. Sebelum sampe ke gate, yang beli barang-barang di duty free shop, ngambil barangnya di counter DFS.. Setengah jam kemudian, kita uda boarding menuju Singapore..

Dipesawat, pinginnya tidur, tapi ga bisa tidur, jadinya nonton film Korea. Judulnya "perfect couple" dan "architecht 101". Sayangnya yang architech 101 ga sampe selse nontonya karena uda keburu landing. Di Singapore, kita naik skytrain buat pindah terminal. Sambil nunggu 30 menit, aku bongkar semua wadah kameranya dan aku masukin ke dalam tas daripada nanti di Surabaya kena bea cukai.. wkwkwk.. Selse itu, beli milo dan kue basah di stand "jajanan melayu" gitu.. Lumayan mengobati kangen.. 

Sebelum boarding, ada 2 orang rombongan aku yang masuk ke counter Bonia. Waktu itu mama yang iseng-iseng liat-liat tas, tau kalo harga tas Bonia di situ lebih murah sekitar 50% dibanding harga Bonia di Sogo Surabaya. Soalnya sebelum berangkat ke Korea, mama beberapa kali mampir ke Bonia buat liat-liat tas, sapa tau ada yang cocok dan harganya di diskon. Ternyata harga tas yang mama suka harganya masih 4 juta gitu. Tapi di Changi airport, harga tas itu cuma 2,1 juta!!!! Denger mama ngomong gitu, 2 orang mak-mak yang serombongan sama aku, langsung borong tas. Yang ibu-ibu tua itu beli 3 buat menantunya, dan ibu-ibu satunya beli 2 buat dirinya sendiri.. wkwkwkwk.. Kalo adek iparku beli 1 buat dirinya sendiri.. Mama mah ga tergoda karena mama uda beli tas Gucci waktu di Donghwa Duty Free Shop. Harganya berbelas juta gitu.. Hehehe.. 

Alhamdulillah jam 18.00 sampe Juanda. Trus kita makan penyetan di warung mapan Tropodo, Sidoarjo. Dari warung mapan, aku naek taxi ke rumah. Kasihan kalo mama harus ngedrop aku ke rumah. Mama n papa biar langsung pulang ke Lamongan via tol brebek atau waru..

Akhirnya sampe rumaaaahhhh...
Liburan yang menyenangkan, Mama Papa..
Makasi yah untuk liburan gratisnya..
Makasi ya hubby buat kameranya..
Makasi ya, sayangku Nessa, karena ga sakit dan ga rewel selama perjalanan..

Liburan gratis dari mama papa selalu kita tunggu.. *harapan yang tulus dari anak dan cucu Mama Papa
wakakakakakakkakkkk...



Korea - Day 7

24 AUG : SEOUL 
 
Acara hari ini dimulai dengan mengunjungi DONGHWA DUTY FREE SHOP. Pagi-pagi uda diajak liat-liat barang-barang branded. Di duty free ini, souvenir baik berupa barang maupun makanan juga tersedia. Ini waktunya beraksi.. Hehehe.. Setelah berhari-hari jalan-jalan, dan belum beli barang untuk diri sendiri, pingin shopping deh.. Hahaha.. Sebenernya emang uda rencanain dari awal kalau mau beli kamera di korea. Setelah liat-liat standnya di Donghwa DFS, ak panggil adekku Andi, yang tahu menahu masalah kamera. Aku suruh dy cek semua fitur kamera Samsung NX1000 dan dia ngomong kalo kamera samsung yang aku pilih ini CIASO alias ciamik soro. Hahaha.. Tanpa pikir panjang lagi, langsung minta hubby bayar tuh kamera. Harga kamera ini USD 543. Sayangnya semua barang yang kita beli di DFS ini ga bisa dibawa langsung. Nanti kalau kita mau terbang keluar dari Seoul baru barangnya bisa diambil dibandara, di counter khusus DFS yaitu di deket dengan pintu boardingnya. 

Setelah beli kamera, aku nganter mami ke counternya SKII, setelah cek maricek dan tanya-tanya, mama mutusin beli untuk penghilang flek hitam harganya Cuma USD 90.90. Selain mama, adek iparku juga beli SKII titipan temen-temennya. Adek iparku juga beli bedak MAC di Donghwa, soalnya bedak MAC di Donghwa harganya cuma Rp 350.000 dan harga wadahnya juga cuma Rp 100.000. Padahal kalau beli di Jakarta bisa-bisa keluar duit Rp 700ribuan buat beli refill sama compact powder case-nya.

Sudah muter-muter DFS, kita semua laper mata dong. Nyari jajanan diluar Donghwa. Diseberang gedung itu, ada streetfood vendor yang jual bakpao. Bakpaonya enak banget, empuk banget. Di Korea, bakpao disebut jjinbbang. 
However, in Korea, just one variation has managed to become its own national icon – the doushabou, or bun with a sweetened red bean filling. In Korea, we called this bun either a jjin bbang (literally ‘steam bread’) or ‘hobbang‘, the latter name being an indication of how these are meant to be enjoyed, on a blustery cold day, taking a bite of a bun fresh from the steamer and frantically going “ho ho ho ho” as the piping hot red bean filling blistered the inside of your mouth. Sounds slightly masochistic, but when these snacks average less than 50c, there’s a reason why these delightful treats are so often seen in the hands of young and old during the colder months.

Informasi ini diambil dari http://www.insanitytheory.net/kitchenwench/steam-it-up/
Di tempat orang jual bakpao, disitu dia juga jual kimbab. Pingin banget beli kimbab tapi takut ada ham atau babinya. Sampe akhirnya nemu a nice ahjussi yang bisa bahasa inggris. Aku minta ke ahjussi ini buat ngomongin ke penjualnya kalau aku request kimbab tanpa kimchi dan ham. Gamsahamnida, ahjussi..
Setelah ke Donghwa, kita menuju ke area PRESIDENTIAL BLUE HOUSE. Buat foto-foto sebentar. Kemudian dilanjutkan mengunjungi GYEONGBOK PALACE dan NATIONAL FOLKLORE MUSEUMLokasi pintu masuk ke gyeongok palace berada di depan blue houese. Gyeongbok Palace ini luas sekali padahal posisinya berada ditengah kota. Kata tour guide kita, pepohonan disini semua adalah cherry blossom, jadi alangkah indahnya kalau jalan-jalan di Gyeongbok Palace waktu musim semi... 
Foto dulu ah mumpung ada background bagus..
Nessa
Nessa and Bapak.. :*

Setelah itu, kita menuju MYEONGDONG FASHION STREET untuk berbelanja selama 2 jam saja. Di Myeongdong, aku emang ga ada rencana buat shopping. Disini adalah tempat buat window shopping ajah. Sekedar tau tempatnya dan juga tau harganya. Aku mampir ke The Face Shop cosmetic lagi buat beli 4 buah compact powder buat oleh-oleh keluarganya Hubby. Setelah muter-muter, ketemu gang kecil yang sederet gang itu jualan baju. Buat yang punya BB 45kg-55kg bisa belanja sepuasnya di gang ini. Harganya bervariasi, mau cari yang Rp 100.000 juga ada.. 

Di Myeongdong, Si Hubby itu yang aku paksa beli tas backpack dan topi cute juga. Tas backpacknya harganya 149.000 won dan topinya harganya 20.000 won. Sebenernya waktu untuk muter-muter di Myeongdong ini sangatlah singkat. Bikin kita ga puas dan pingin balik lagi ke Seoul.. 

Setelah jalan-jalan di Myeongdong, kita di ajak makan malam di TONY ROMAS RESTAURANT dengan grilled chicken (western dish). Sempet kecewa soalnya kukira bakal dapet ribs, ternyata chicken again.. Setelah makan, balik ke hotel buat istirahat dan packing, karena besok jam 05.00 waktu Korea, kita semua harus sudah ada di lobby buat berangkat ke Incheon.

Korea - Day 6

23 AUG : GYEONGGI – SEOUL 

Hari ini perjalanan dilanjutkan menuju SEOUL. Setibanya di Seoul diantar menuju  GINSENG OUTLET. Ngelihat gingseng di depan mata, jadi pingin beli deh. Ngerayu hubby buat beliin gingseng yang uda dibikin tablet. Harganya USD 245. Thanks yah sayang.. 

Setelah dari gingseng outlet, kita diantar ke THE FACE SHOP COSMETIC. Gara-gara habis baca blognya orang-orang yang udah jalan-jalan ke Korea, aku langsung nyari ke tempat kutek, katanya ada kutek harganya 1000 won. Ternyata kuteknya yang di face shop ini gak ada yang seribuan, yang paling murah 3000 won. Oke, batal beli kuteks. Tujuan selanjutnya adalah ke tempat loose powder. Setelah coba sana sini, akhirnya pilihan jatuh kepada loose powder yang ini: (menyusul yah gambarnya)

Kemudian mupeng banget liat blush on unyu-unyu. Belilah blush on lovely me ex punyanya si face shop yang harganya 3000 won. Sebenernya pingin banget beli produknya odbo, satu pak isinya 4 botol kecil. Katanya sih botox yang dioleskan gitu, harganya Rp800.000. Rencananya aku mau beli separuhan gitu sama adek iparku. Tapi karena masih ragu mau beli atau gak, akhirnya kita batalin beli deh yang odbo ini. Sampe di Indonesia, aku nyesel gak beli si odbo ini!!!!

Makan siang di seberangnya toko the face shop. Disini kita makan barbeque again, yaitu ayam, daging sapi dan daging bebek. Barbeque yang sati ini juga cocok sekali sama lidah Indonesia kita.. Alhamdulillah kenyang dan puas.. 

Dari the face shop kita pergi ke DONGDAEMUN FASHION MARKET. Kita langsung dibawa ke sebuah gedung bertingkat, masuk ke lantai 5. Disana ada tempat jualan souvenir-souvenir Korea. Sama si tour guide Korea, kita direkomendasikan ke 1 toko, ya kita langsung belanja-belanja disitu. Untungnya si Papa masih nengokin ke toko sebelah, dan Alhamdulillah setelah tawar menawar akhirnya ada beberapa barang yang selisih 500 won dengan toko yang direkomendasikan oleh tour guide kita. Setelah itu pas jalan mau turun ke bawah, liat ada toko kosmetik missha. Kebetulan sekali, soalnya temenku ada yang nitip eyelinernya missha. Dia bilang di Surabaya harganya Rp 120.000 dan di Korea harganya Cuma Rp 80.000. 
Sambil menuju ke bus, aku jalan-jalan liat-liat sandal dan sepatu. Hadeh, plis dehhh.. harganya 200.000 won. Aku jelas ga mau beli donk.. Hahaha.. sayang kalo uang segitu dibeliin sepatu atau sandal. Mending dipake beli oleh-oleh.

Sambil nunggu rombongan ngumpul semua, aku sama hubby duduk-duduk di d=sekitar parkiran bus. Dipinggirnya parkiran bus, ada gedung perbelanjaan juga. Jual berbagai macam souvenir juga. Harganya itu lebih murah dibanding toko souvenir yang lantai 5 tadi. Di lantai 5 tadi, harga gelas korea yang kecil per buahnya 1.000 won. Padahal di toko yang deket parkiran bus itu 1 lusin harganya cuma 5.000 won.

Waktu kita di Dongdaemun ada insiden kecil, ada 2 orang ibu-ibu yang ga balik di bus tepat waktu yaitu pkl. 16.30 dan hape mereka gak bisa dihubungi. Padahal kita dikejar deadline untuk nonton Nanta Show jam 17.00. Kita semua mutusin buat ninggal ajah. Biar nanti beliaunya dijemput sama tour guide kita. Setelah bus sudah jalan sekitar 5 menit, baru 2 orang itu bisa ditelpon. Tapi cuma ngomong sebentar, telponnya keputus. Mungkin gara-gara roaming dan ga ada pulsa. Untungnya hubby masih bawa key-BCA jadi aku minta tolong hubby buat isiin pulsa buat ibu itu. Setelah di isi pulsanya, koordinasi oke dan mereka bisa sampe ke tempat Nanta Show pas kita selse nonton shownya. Alhamdulillah..

NANTA SHOW itu pertunjukan perkusi yang di package dengan komedi. Setting show ini adalah di dapur dan peralatan perkusi yang digunakan adalah menggunakan peralatan dapur. Di show ini, penonton di ajak untuk berpartisipasi dalam show-nya. Bahkan adikku akhirnya kepilih buat jadi volunteer di salah satu sesi show itu. Adekku dapet Topi chef dan juga foto kenang-kenangan dari Nanta Show. Yang bikin ga enak waktu nonton ini adalah Nessa itu takut ruangan gelap seperti teater atau ruangan bioskop. Lebih parahnya, kita se-group dapet front row.. Nessa jadinya nangis terus karena emang Nessa itu takut gelap, takut suara perkusinya yang keras, dan ada beberapa adegan bertarungnya. Sebenernya kasihan sih cuma kan ini sekali seumur hidup. Toh belum tentu kita bisa ke Korea lagi kalau ga gratisan.. Hahahaha.. jadi agak maksain nessa buat tetep duduk di dalam selama show berlangsung..

Setelah nonton NANTA SHOW, kita diajak makan malam di Korean restoran yaitu bulgogi sapi. Kalau yang aku tahu waktu makan di De Boliva, Bulgogi itu ga ada kuahnya. Hehehehe... ternyata bulgogi yang disuguhkan ke kita ada kuahnya dan juga ada bihun putihnya. Jadi berasa makan semur daging sapi deh.. However, bulgogi ini enak.. 

Habis itu kita langsung menuju ke Ramada hotel seoul. Ngarep aja hotelnya di tengah kota, jadi kita bisa jalan-jalan untuk liat-liat kota Seoul di malam hari. Tapi ternyata hotelnya cukup jauh dari pusat kota but it's located in a busy street tough. Unfortunately, di hari kedua kita di Seoul, kita baru tahu kalau Ramada Seoul ini terletak tak jauh dari Gangnam street..  

Tips:
  1. Kalau beli souvenir, lebih bagus jangan beli terlalu banyak di tempat yang direkomendasikan oleh si Tour Guide-nya. Lebih bagus cek di tempat lainnya. Kalau sudah nemu toko yang harganya lebih murah, beli aja yang banyak karena nanti kalau sudah balik ke Indonesia dan yang dibeli cuma dikit, maka pasti menyesal.. Hahaha...
  2. Akan lebih menyenangkan kalau hotel di Seoul berada di tengah kota, atau berada di dekat pusat perbelanjaan seperti Myeongdong atau Dongdaemun. 
  3. Yang bawa anak kecil waktu nonton Nanta Show, lebih baik request ke tour guidenya untuk pilihin kursi yang belakang saja.
  4. Kalau mau beli produk The Face Shop atau merk kosmetik Korea yang lainnya, mending beli di Myeongdong. Di Myeongdong, lebih banyak promosi dan kalau mau cari kuteks yang 1.000 won juga ada.
  5. Selagi di Korea, beli aja kosmetik yang pingin kamu beli. Tentunya harga kosmetik asli Korea lebih murah harganya kalau beli langsung di Korea daripada di Indonesia. Harga di Korea itu sekitar 1/2 harga disini.. Nyesel kemarin gak beli banyak.. 

Korea - Day 5


22 AUG : MOUNT SORAK – EVERLAND – GYEONGGI                             
Setelah makan pagi di hotel, kita langsung menuju GWEUNGEMSUNG FORTRESS dengan cable car. Aku sama hubby beliin Nessa jas hujan kecil, warna merah motif polkadot harganya 2.000 won.
Kebetulan sewaktu kita menuju ke atas, pegunungan ini hujan dan masih berkabut. Jadi pemandangan sekitar tidak terlihat sama sekali. Cable car ini besar loh, bisa di isi 51 orang per sekali jalan. Sampai di stasiun cable car di atas, hujan tambah deras, jadi banyak yang tidak mau jalan-jalan, grup kita memilih buat tetap berada didalam gedung pemberhentian cable car.




 

Aku sama hubby masuk ke tempat penjualan souvenir dan kita membeli souvenir ini.. Harganya kalau ga salah 7.000 won. Berhubung banyak yang tidak mau jalan-jalan, tour leader kita mengajak untuk ke turun lagi. Sewaktu turun, kabut sudah mulai hilang dan pemandangan gunungnya pun mulai terlihat.



Di stasiun atas sebenernya mau beli jajanan gitu. Tapi antriannya lama dan panjang. Ternyata, jajanan itu dijual juga di stasiun cable car yang bawah, akhirnya aku bisa beli jajanan cinnamon stick gitu dan hot chocolate..  Lumayan bikin badan anget.

Dari cable car, kita jalan menuju ke GRAND BRONZE BUDDHA STATUE. Sekedar tahu dan foto-foto sebentar, kemudian grup melanjutkan ke SHINHEUNGSA TEMPLE. Tapi karena hujan tambah deras dan kita juga bawa anak kecil, kita males basah-basahan dan ijin untuk langsung balik ke bus dan gak mampir melihat shinheungsa temple. Sebelum masuk bis, ada yang jual jajanan gitu, tulisannya Potatopie. Tapi kalo dilihat-lihat kayak kue tok gitu. Aku beli aja dan ternyata benar saudara! Ini sama dengan kue tok tapi ini bentuknya gak beraturan =D.. Aku ada fotonya:

Menurut sumber di web yaitu 
http://ttp://www.koreataste.org/lang/en/en/food-en/recipes-en/songpyeon/, Jajanan ini disebut Songpyeon. Songpyeon (송편) is a type of rice cake made by kneading rice powder with hot water and stuffing the dough with beans, sesame, chestnuts and other fillings. The rice cake is shaped into a half-moon and steamed. Songpyeon is served without fail on Chuseok (Korean Thanksgiving) the biggest holiday in Korea. On the eve of Chuseok, all the family members gather around the table and make songpyeon. They try to make pretty shapes because there is a belief that if you make pretty songpyeon, you will have a beautiful daughter.

Setelah semua balik ke bus, kita diajak untuk makan siang. Whaat?? Padahal waktu itu jam menunjukkan pukul 11.00 tapi karena ini sudah rute yang diharuskan dilewati, akhirnya makanan itu juga masuk ke perut. This time, we have a fish cutlet. Western food of course. Ikan crispy goreng tepung dengan nasi dan juga salad. Menu ini juga bikin kita berselera makan karena makanannya international menu dan tempat café-nya pun very cozy..
 

Ditengah perjalanan menuju ke everland, bis sempet berhenti di rest area yang cukup besar. Disini toiletnya banyak sekali.. Hehehe.. Gak perlu ngantri deh. Selain itu, di dalam toilet ada pemutar suara gitu, yang kalo dipencet keluar suara air mengalir gitu. Hehehe.. Mungkin ini fungsinya sebagai pengalih perhatian orang-orang yang ada di cubical toilet sebelah kalau kita poop. Jadi, orang lain ga bakal kedengaran "suara" poop kita...


Di rest area ini, banyak stand yang jual makanan ringan sampai makanan berat. Ada juga mini marketnya. Disini aku beli Ttebokki. Akhirnya ngerasain street foodnya Korea.. Untuk orang yang doyan pedes, ttebokki yang aku beli ini levelnya biasa aja. Tiap penjual punya level pedas tersendiri karena waktu adekku beli ttebokki di depan Donghwa DFS, dia bilang ttebokkinya pedes (padahal dia itu gila pedes). Selain rice cake, didalam ttebokki ini ada lembaran-lembaran gitu. Awalya aku takut kalau itu daging babi. Hehehe.. Setelah aku tanyakan ke tour guide Korea-ku, dia bilang itu tempura.. Horeee.. Ini aman untuk dimakan.. =D 


Setelah makan siang, tujuan selanjutnya adalah EVERLAND THEME PARK. Sebelum ke everland theme park, kita mampir sebentar di KIMCHI CLASS untuk belajar membuat kimchi serta mencoba baju adat Korea, HANBOKSetelah di ajarin dan praktek bikin kimchi, kita bebas untuk pilih hanbok yang digantung dan berfoto-foto, pengalaman yang menyenangkan tentunya. Sebenernya pingin beliin Nessa hanbok yang kecil, setelah lihat harganya.. Hehehe.. langsung mundur 40 langkah ke belakang!!! Harganya yang paling murah 150.000 won, buk!!! Hahahahaa...

Kemudian kita menuju Everland Theme Park. Disini kita diajak dulu untuk naek “human sky”, jadi kayak kereta gantung ski gitu. Kita diajak ke area zoo-topia, disitu kita liat mini safari gitu. Kita naek bus, kemudian diajak muter bentar buat liat singa dan beruang. Awalnya sih kurang "ngeh", sebenernya ini kita disuruh liat apaan. Tapi setelah sampai di kandang beruang, kita baru tau kalo kita dikasih atraksi beruang bisa waving hand sama si pak sopir bisnya. Hehehe.. Lumayan lucu.. Setelah itu kita semua dapet free time sampe jam 19.30
Ini nih human sky punya everland
 
Tapi sayangnya waktu di everland cuma sebentar saja. Setelah baca brosur everland yang dikasih di entrance gate yang gambar depannya Suzy Miss A, ternyata di everland ada pertunjukan kembang apinya juga jam 21.30, sayang sekali ga bisa liat. Menurut brosurnya di Everland juga ada parade kayak di disneyland gitu, tapi paradenya siang jam 14.00, padahal kita sampe di everland sekitar jam 16.00. Di Everland, cuma Mas Irul sama Andi aja yang nyobain roller coaster. Sayang banget kita salah strategi, harusnya Mas Irul sama Andi bawa semua barangnya sendiri, karena di T-express pasti ada loker penyimpanan barang untuk orang yang mau naik roller coaster. Nungguin mereka sampe balik dari roller coaster aja uda mepet waktunya mau habis. Padahal aku sebenernya masih pingin ke four season gardennya. Sayang banget ga bisa liat four season gardennya. Yang kita kejar setelah nungguin mereka naek T-Express yaitu ngajak si Nessa dan Rafa liat pororo 3D. Jadinya kita jalan cepet-cepet ke pororo 3D dan Alhamdulillah dapet antrian depan. Selesai pororo 3D jam 19.30, langsung kumpul dan pulang. Hope to visit everland again, soon..

For your information, di dalem everland ga ada tulisan latinnya yang menunjukkan minimal "welcome to Everland".. hehehe.. Jadi bingung mau foto dimana.. Tapi ternyata tulisan everland itu ada di gapura besar yang ada di depan entrance gate-nya. So, sebelum masuk, cari gapura ini yah...

Diperjalanan menuju GYEONGGI kita mampir ke restoran setempat untuk barbeque-an, yang non muslim dapet barbeque babi, yang muslim dapet barbeque ayam. Tapi berhubung liat pinggirku, si vegetarian makan semacam cap cay, wahhhh jadi pingin. Aku order sendiri dan membayar 10.000 won buat makanan cap cay jamur semangkuk kecil. It’s okay, dan cap cay ini berhasil bikin Nessa makan lahap sekali.

Menempuh perjalanan sekitar 2 jam, akhirnya sampailah kita ke LG Konjiam resort. Seneng banget bisa nginep di resort ini, karena menurut berbagai sumber resort ini adalah resort yang dipakai syuting film Lie To Me. Di film Lie To Me, LG Konjiam resort disebut sebagai Gold resort. Resort ini baguss sekali. Sewaktu masuk ke lorong kamar, kita pun agak bingung karena pintu dan dindingnya bermotif sama, kayu-kayu gitu dan berasa seperti ngelihat pintu almari yang berjajar waktu ngelihat pintu kamarnya. Hehehe... Di kamarnya tersedia meja makan, dan kitchen set. Sayang sekali gak ada bath tub dikamar mandinya..

Tips:
1. Kalau berkunjung ke Everland, dan ada keluarga yang mau nyobain T-express, barang mereka harus mereka bawa sendiri biar anggota keluarga yang lain bisa jalan-jalan muter everland. 
2. Akan lebih bagus kalau berkunjung pas summer, anda harus menunggu sampai pertunjukan firework.
3. Selalu cek semua bagian kamar sebelum check out karena di LG Konjiam resort ini celana pendek si Hubby ketinggalan.