header-photo

Anak alergi, orang tua jadi kèki

Alergi pada anak bener-bener bikin orang tua jadi kèki. Apalagi si Ibu yang ngurus jadwal makanannya tiap hari. Jadi pusing tujuh keliling buat muter otak mikir menu berbeda dengan bahan makanan yang tebatas cuma itu-itu aja.

Belum lagi jadwal minum obatnya yang beruntun, tiga kali sehari, bikin si mak juga cari seribu cara buat merayu si kecil. Ada kegiatan tambahan lainnya kalo minum obatnya gak berhasil masuk ke tenggorokan dengan mulus, hehehe... yaitu berurusan dengan muntahnya si kecil (mengingat lihainya si Nessa muntahin obat terutama yang berbentuk sirup).
Rempong banget kan?? Sebenernya dari kerempongan itu, yang paling berat yaitu bingung. Bingung cari obat alerginya kemudian juga bingung cari cara nenangin si Kecil kalo gatelnya mulai muncul di kulit (model alerginya si Nessa itu semacam bentol merah-merah kayak biduran gitu, trus bisa keluar di semua bagian tubuh dia.kalo uda bentolnya keluar, yang bisa kita lakuin cuma kasih obat pengurang gatal dan juga kasih bedak)

Awalnya kita mah gak tau kalau si Nessa ini kena alergi karena keluhan awalnya yaitu perutnya sakit dan juga diare. Kita kira ya emang si Nessa kena diare aja. Di waktu dia diare, badannya pun demam. Kita masih bisa kasih pertolongan pertama pakai zinckid & l-bio buat ngobatin diarenya, kemudian kasih bodrexin buat nurunin panasnya. Yang bikin kita bingung, setelah seminggu sakit, bukannya sembuh malah dikulit Nessa muncul bentol-bentol merah yang bikin dia nangis terus karena ga tahan gatalnya. Kalau urusan gatal, emang kita masih belum pernah ngadepin, jadi langsung aja dibawa ke dokter kesayangan, Prof. Ranuh (jl. Srikana). Prof. Ranuh pun langsung bilang kalau Nessa kena alergi makanan, salah 1 tandanya ya bentol merah itu. Dari penjelasan Prof. Ranuh, alergi ini bukan menyerang kulit, yang diserang alergi ini yaitu organ dalam tubuhnya. Ngeri juga dengernya.. Jadi gejala diare, demam, sakit perut, sakit kepala, dan juga batuk adalah runtutan alergi makanan yang satu ini. Setelah diminta cerita makanan apa saja yang dia makan akhir-akhir ini, maka Prof. Ranuh mendiagnosis kalau Nessa memang alergi makanan dan diminta menjauhi telur, ayam, udang & olahannya, coklat, dan juga makanan instan.. ya Allah, waku denger itu semua, rasanya lemes banget, trus anakku dikasih makanan apa??? Huaaaaa....

Perjalanan kita cukup panjang,ngadepin alerginya Nessa yang sering kambuh, sekitar 3 s.d 4 bulanan. Belum sembuh alerginya, Nessa dapet gusi bengkak di bagian gigi depannya. Gusi itu berisi nanah kata bu Sari, ketua RTku, yang berprofesi sebagai dokter spesialis gigi. Bu sari kasih resep amoxilin dan buffect. Sayangnya ternyata setiap habis minum obatnya, bentol merahnya keluar. Sampai dengan 3 hari baru kita semua sadar kalau bentol merah itu ga muncul saat aku kelupaan kasih obat ke Nessa. Berarti  ada yang salah dengan salah satu obat itu. Amoxilinnya ga aku minumin ke Nessa dan bentol merahnya gak keluar. Setelah tau penyebabnya, aku langsung konfirmasi ke Bu Sari. Ternyata Bu sari langsung bisa mendiagnosis bahwa nessa punya alergi telur. Alhamdulillah obatnya diganti dan bentol merahnya juga ga muncul lagi.

Yang lebih bikin senang yaitu kita dapat info berharga dari seorang ibu yang duduk disebelah meja kita. Ibu itu mendengarkan percakapan telepon saya dengan bu sari.

Beliau bilang bahwa beliau dapat info tentang alergi dari seorang dokter lulusan Jerman. Alergi bisa di sebabkan oleh debu. Jadi stop penggunaan kemoceng di rumah, di lap basah aja debu yang dirumah. Kalau bisa jangan disapu, langsung di pel aja lantai rumahnya (kalo yang satu ini ga bisa ninggalin =D). Stop pemakaian pelembut maupun pewangi sewaktu mencuci baju. Jangan pakai kapur barus bentuk apapun di almari pakaian.

Alhamdulillah setelah kita stop pemakaian softener, Nessa bisa maka telur dan ayam lagi. Tidak hanya  itu, tiap pagi Nessa minum gingseng korea dan juga kunyit bubuk yang udah dikapsul.

Buat para mak-mak, silahkan coba tips ini. Semoga bisa berhasil menanggulangi alergi yang di derita khususnya alergi pada anak kecil.

Review Produk : LeapPad 2

Dengan berembel-embel pad, produk ini menjadi ramai dibicarakan di internet dengan mengusung tema "gadget edukasi untuk anak-anak usia 3-9 tahun". Dari berbagai review yang membandingkan produk LeapPad produksi dari LeapFrog dengan InnoTab keluaran Vtech (kalo yang sering masuk ke early learning center/mothercare pasti ga asing dengan nama-nama produsen mainan tersebut), akhirnya pilihan jatuh ke LeapPad 2. Kenapa kita pilih LeapPad 2? Dibandingkan dengan InnoTab, LeaPpad 2 punya memori internal yang lebih besar, selain itu LeapPad juga dilengkapi dengan camera. 

Setelah browsing sana-sini cari penjual LeapPad, baru nyadar ternyata info LeapPad 2 ada di hape yaitu dari sms center Eaarly Learnig Center yang promo produk LeapPad 2. Hehehe.. 

Ekspektasi untuk produk LeaPpad 2 ini sangat tinggi, jadi waktu tau fitur yang ditawarkan tidak begitu bagus (dibandingkan dengan gadget yang sudah kita punya =D *baca postingan "gadget kita"), maka kita, terutama aku, jadi begitu merasa kecewa. 
Kenapa nih kita kecewa? Ada banyak alesan. Silahkan dibaca baik-baik sebelum beli yah:  

1. Body LeapPad yang gede dan lumayan berat bikin susah si kecil buat bawa kemana-mana. Mau dikasih tali buat digantungin dileher juga kasian lehernya anakku. Mau dibawa di tas maknya, mak nya ogah juga, secara berat dan bentuknya yang ga mobile banget (dibanding PSP, nitendo DS, atau bahkan sama gadget android keluaran china seperti yang dipake emaknya sekarang ini).  

2. Kualitas kamera LeapPad yang cuma 2 MP, bikin Nessa ga puas. Secara dia pegangnya iPhone, iPad, BB bold 9000, dan samsung galaxy SIII. Kamera LeapPad kalah jauh sama kameranya android lenovo P700i.  

3. Tingkat sensifitas layar LeapPad sangat rendah. Kalau bisa dibilang kurang oke dibanding dengan gadget android sekarang ini.  

4. Resolusi layarnya kurang tinggi.  

5. MP3 yang ditawarkan LeapPad ternyata hanya bisa diisi dengan MP3 keluaran dari LeapPad itu. Tentunya MP3 yang disediakan di situsnya LeapPad adalah lagu-lagu berbahasa inggris (yang anakku ga pernah denger lagunya) dan ga gratis sodara! Bayarnya sekitar $25 per album.  

6. LeapPad itu ada aplikasi bawaannya yang bisa didapat setelah kita daftar di situs LeapPad.aplikasi ini adalah aplikasi standar seperti paint, dan making video gitu.  

7. Pemilik LeapPad harus membeli cardtrigde game, kalau ingin punya games tambahan di LeapPadnya. Gamesnya macem-macem seperti cars, atau barbie. Sekedar info aja, harga per cardtridge adalah $25.  

Dengan 7 alesan diatas, kita nyesel sih beli LeapPad 2.