header-photo

Jepang, 02 mei 2013

Berhubung kita liburannya diurusin sendiri, mulai visa, booking hotel, bikin itenarary pun diurusin sendiri. Untuk urusan pengajuan visa Jepang, kita bertekad ngurus tanpa bantuan tour agent karena di Surabaya memang ada konjen Jepang dan lokasinya pun di tengah kota. Asal semua persyaratan ada di tangan, pengajuan visa pun bisa dengan mudah dan lancar. Yang bertugas mengurus visa adalah my hubby, Mas Irul dan adekku, Andi. Mereka siap wira-wiri konjen Jepang sampe visa keluar...

My hubby punya tugas tambahan, memantau harga hotel via agoda.com. Kalau hotelnya murah tapi rating reviewnya bagus, ga perlu pikir panjang, langsung ambil ajah. Kita dapet hotel Hearton Osaka (daerah kita-ku) & hotel Agora Place di Asakusa, Tokyo.

Kalau aku, dari awal sudah browsing mengenai itenarary, jadi sudah jelas tugasku adalah mengatur itenarary perjalanan. Aku juga yang nentuin berapa lama tinggal di Osaka dan Tokyo. Di Osaka harus tinggal lebih lama, karena rencananya kita mau one day trip aja ke Kyoto sama Nara.
Kalau di Tokyo, cukup 3 malem saja. Menurut blog yang aku baca, 3 malem sudah cukup untuk mengunjungi banyak tempat di Tokyo.

Dari awal, kita berencana cari Osaka unlimited pass. Awalnya kita ga tahu kalo pass ini bukan hanya pass buat subway ajah, tapi juga pass masuk buat banyak tempat wisata di Osaka. Kita juga dapat diskonan yang ga tau buat apa. Itu sepaket sama one day pass buat subway.

Setelah jalan aja dan lost di hankyu umeda station, kita ga sengaja nemuin tourist information center. Cuss langsung masuk aja. Di tempat itu, kita bisa beli "Osaka one day pass" seharga 2000 yen. Kita pikir itu pass untuk transportasinya saja. Ternyata setelah buka amplopnya, kita dapet tiket masuk free untuk beberapa tujuan wisata di Osaka, dan juga diskonan entah dipake buat apa (maklum aja tulisannya loohh hiragana kabeh). Berhubung kita belinya di hankyu, maka transportasinya pun harus pake yang punya hankyu aja (perusahaan kereta api di Jepang emang banyak).

Setelah pegang pass subway hankyu, kita langsung cuuss menuju ke Osaka Castle. Awalnya kita ga mau masuk ke dalem castle, mau dari jauh aja. Tapi setelah dipikir-pikir, uda jauh-jauh ke Osaka, masak gak masuk ke dalemnya castle. Biaya tiket masuknya FREE sodara-sodara. Sepaket sama Osaka castlenya. Harga tiket masuknya 700 yen/orang. Horrreeeee... Setelah masuk, muter-muter. Trus nemu rental yukata di dalem museum. Yuuks, langsung antri buat sewa baju buat foto-foto. Sewanya per orang 300 yen. Setelah foto, kita keluar cari tempat duduk trus sholat sekalian makan siang. Dari Osaka castle, menuju ke Tempozan Ferris Wheel. Turun di stasiun Osakako, uda keliyatan si Tempozan yang katanya termasuk ferris wheel terbesar di dunia. Daerah sekitar Osakako station sangat tenang. Trotoar buat kalan kakinya sangat nyaman, banyak bunga di pinggir-pinggir yang bikin suasananya tambah asri. Foto-foto di depan tulisan dulu, habis itu ngantri. Di pintu masuk, kita tinggal kasih sobekan kecil kupon FREE ENTRANCE kita. Horeeeeee.... harga tiket masuk per orangnya 700 yen, for your information. Dari Osakako, kita ke Dotonbori!!!! Pas banget kalo ke Dotonbori malem-malem. Banyak lampu pertokoan dan restoran di gang Dotonbori. Disini kita butuhnya cari si kepiting besar, glico man, dan takoyaki. Masuk gangnya kita uda bisa lihat si kepiting besar. Jepret dulu di depan si kepiting. Di depan kepiting, ada polisi pariwisata. Tanya ke pak polisi, mana sih glico man. Ternyata glico man ada di pinggir sungai Dotonbori. Uda ketemuan dan foto sama glico man, kita cuuss cari gratisan naek Dotonbori pake kupon Osaka one day pass tadi. Horreeee... Naek Dotonbori cruise-nya kita ada rekaman videonya.. loveable cruise tapi lapeeer banget. Habis naek cruise, kita beli takoyaki buat ganjal perut melilit. Saking lapernya, mulut langsung dimasukin 1 bola takoyaki yang SUPER PANAS. Hahahaha... hasil dari lapernya kita adalah lidah kita semua kesakitan.. Setelah aksi tipu-tipu lambung, kita makan nasi!!!! Menurut si translator kita, Erik, amannya kita makan di yoshinoya. Nurut apa kata dia, kita makan semangkok nasi sama daging teriyaki. Alhamdulillah, kenyang sekali. Selesai makan,rencananya mau jalan-jalan lagi ke pinggirnya dotonbori tapi udah kemaleman,banyak toko yang udah tutup dan kita juga udah terlalu capek, kenyang, dan kangen kasur.
Waktunya pulang ke hotel tercinta.

0 comments:

Posting Komentar